Tuesday, May 6, 2014

Belajar memelihara Burung anak / muda hutan, MURAI batu Medan

Saya pribadi selalu menyarankan agar selalu membeli burung yang sudah mapan , artinya burung sudah makan Voer yang biasa di jual di toko toko pakan burung. Beberapa burung memerlukan EF (extrafoood) seperti Jangkrik, ulat hongkong dan kroto.

Saya lebih memilih hanya memberikan jangkrik 2 ekor di pagi sebelum beraktifitas dan 2 ekor Jangkrik ketika pulang kantor, karena utamanya burung akan sangat baik jika makan lebih banyak voer.

Voer diciptakan untuk menjamin burung peliharan mendapat asupan makanan yang sama dengan alam hutan dan voer diciptakan jika pasokan makanan utama burung di hutan seperti buah, biji dll yang kadang menghilang di pasaran , burung kita tetap mudah makan dan harga yang relatip stabil.

Membeli burung Hasil ternak akan lebih terjamin keturunannya (prospek) dan kesehatan burung pun akan terjamin, namun karena induk yang baik (biasanya para juara contest) dan biaya perawatan yang mahal, menjadikan burung hasil ternakkan menjadi sangat mahal untuk ukuran pemula atau sebagian orang pada umunya.

Karena itu sangat banyak penggemar burung (kicaumania) memilih burung hasil tangkapan hutan karena harga yang relatip lebih murah. Seperti artikel saya sebelumnya, disarankan tidak membeli burung dewasa hasil tangkapan hutan karena dapat merusak ecosystem.


Pilihan yang banyak tersedia di pasar pasar burung di Indonesia adalah anak dan muda burung.
Ini lah yang banyak tantangannya, bagaimana kita mampu membuat burung burung tersebut mampu mengubah pola makannya dengan makan voer.

Kepuasan akan dimiliki oleh kicaumania yang berhasil menjadikan burung tangkapan tersebut makan Voer total. Resiko keberhasilan untuk mengubah pola makan bagi para pemula adalah dibawah 50%,  mayoritas para pemula akan gagal dan membuat burung tersebut Sujud (kata lain burung mati)


Lalu bagaimana caranya ?
Tanyakan dulu pada diri anda sendiri apakah ada waktu untuk secara rutin mengurus burung secara harian? Jika anda berangkat beraktifitas sebelum matahari bersinar dan pulang ketika matahari sudah terbenam, maka kami sarankan lupakan pilihan memelihara burung tangkapan hutan.

Langkah pertama, memilih burung sehat
Jika harus memutuskan membeli anakan atau muda murai, usahakan memperhatikan hal hal sbb
1. kandang bersih sehingga memudahkan melihat feces. dan juga mengurangi resiko burung sudah terkena kuman di kandang.
2. Pastikan burung jantan, perhatikan warna bulu yang lebih mengkilap. (biasanya sudah dipisah)
3. Kepala berbentuk pipih./datar
4. Paruh tebal panjang dan paruh bawah tidak bengkok juga perhatikan posisi hidung yang lebih dekat ke arah mata
5. Mata hitam bersih tidak ada garis putih
6. Cari burung yang loncat lebih sering diatas kandang dan kalau di pasar biasanya ditaruh di kandang kecil sehingga sulit melihat pergerakan. Cukup cari yang lincah
7. Untuk leher yang bagus adalah yang lebih panjang dan kencang, namun jika sulit membedakan , dengarkan suara kecrekan nya ketika melompat, semakin keras dan jarang putus  semakin baik.
8. kaki usahakan cari yang sudah mulai agak menggelap (bisa sedikit hitam atau mulai merah tua)
9. Cirikan ekornya, putih berjumlah 8 kiri kanan masing masing 4 (ini mutlak) jika ada posisi kosong 1 bulu putih , minta turunkan harganya. (jika hanya 3 baris atau t2, bisa dipastikan itu bukan MB Medan)
10. Ketika sudah deal harga , cek 5-6 burung pilihan utk cek fisik. Yang bersih dan sempurna akan lebih baik. Terkahir turunkan pilihan menjadi 3-4 burung . dari 3-4 burung tersebut pegang dengan tangan. cari burung yang ketika dipegang berteriak, ambil yang teriakkannya paling keras.

langkah kedua
Umumnya burung yang ada di pasar burung adalah burung yang baru tiba dan ini jika anda beli maka langkah pertamanya adalah proses adaptasi.

Masukkan burung ke kandang burung usahaka tidak menggunakan tangan, dan kandang harus di bersihkan dulu disemprot dengan cairan pembasmi virus dan kuman. (nanti ini harus rutin dilakukan sebulan 1x)

Kandang dialasi dengan karpet atau tatakan di bagian bawah agar burung tidak terjepit di jari jari bawah kandang.

Burung harus dikerodong full dengan kerodong rapat dan berwarna cerah. Membuka Kerodong di pagi, siang dan malam hanya untuk pemberian pakan.

Pemberian pakan.
Berikan Kroto kering di cepuk (tempat makan) yang berbeda dengan cepuk yang diisi dengan voer gerus (halus) . Tunggu sampai burung mau kroto tersebut. Jika sudah masukkan jangkrik 2 ekor dengan lidi.
Pastikan kaki jangkrik sudah dicabut dan jika burung masih terlalu kecil jangkrik dibelah.

jika sudah, full kerodong tanpa ada makanan di dalam. Gagang pengait harus diberi cairan gemuk atau garam atau air supaya semut tidak masuk ke kandang.

Masukkan air dengan air bersih seperti air mineral atau larutan penyegar cap kaki tiga. Jika hanya air, usahakan meneteskan cairan vitamin burung yang banyak di jual di pasaran.

Pagi hari 7.00 sd 9.00 ketika sedang pemberian pakan kandang dan burung dijemur langsung ke matahari, tujuannya utk pembentukan tulang buurng dan mematikan kuman di bulu/kandang.

Siang hari jam 13. Buka kerodong , dan mulai masukkan campurkan kroto dengan voer halus (aduk) dengan pemberian air sedikit agar basah. tinggalkan sampai diangin anginkan. kemudian tutup kerodong sampai sore.

Sama seperti pagi, kerodong dilepas dan kena matahari , sesi ini untuk mematikan kuman di bulu dan kandang.

Sore buka kerodong dan cek posisi campuran voer dan kembali lakukan pemberian jangkrik dengan lidi + ulat hongkong 2 ekor.

Malam Full kerodong, dan ketika dikerodong boleh dilakukan pemasteran, burung trotol atau muda yang belum bisa berbunyi biasanya akan menyimpan lagu lagu tersebut.


Besoknya harus cek feces (kotoran) burung, apakah berwarna putih cair atau sudah agak pekat, jika masih putih full, maka pemberian kroto diperbanyak ditambah Vitamin buurng.

namun jika sudah agak pekat dan voer sedikit berkurang, maka proses yang dilakukan diatas bisa di ulang terus sampai seminggu.

Pemberian jangkrik terus dilakukan dan setiap kali memberi makan selalu memotong lidi tersebut menjadi lebih pendek sampai akhirnya burung mau makan  dan berani dengan mengambil jangkrik dari tangan.

dari pemberian jangkrik ini kita bisa memanfaatkan untuk pemberian asupan obat obat dan vitamin yang biasa dijual, semisal obat tetes cacing, oleskan ke jangkrik atau suntik lambung jangkrik dengan obat/vitamin.
ini jauh lebih baik dibanding meneteskan langsung ke paruh burung tersebut .

Selama proses adaptasi (ini paling kritical) , jangan menyemprot atau memaksa burung mandi. masukkan saja capuk besar ke dalam kandang agar burung jika mau mandi mereka akan mandi sendiri (terlihat air akan kotor)


Setalah 1 minggu yang kritikal, selalu tetap berpatokan ke feces burung,   minggu kedua boleh membuka kerodong 1/2 dan mulai meletakkan di tempat ramai namun lebih tinggi dari manusia. Turunkan terus posisi mereka tiap hari sampai akhir minggu kedua posisi tengger sejajar dengan mata kita. jika sedang pemberian pakan.

Minggu ketiga diharapkan burung sudah mulai ada feces kering dan mulai dibuka full kerodong ketika pemberian pakan. jika sudah lebih dari 14 hari , feces belum kering dan masih berwarna putih cair, lebih baik anda titipkan burung anda ke teman kicau mania lain yang sudah berpengalaman.Katanya sih para pemelihara burung hutan yang sudah berhasil menjinakkan burung bisa bicara ke burung burung hutan tersebut dengan siulan telepati atau apalah namanya...mungkin kicaumania tersebut bilang : "tenang gak usah takut, makananmu gak aku racun, makan dong supaya kita bisa main main" hahahaha (Who knows)

Namun jika feces sudah mulai kering dan berbentuk normal, maka anda sudah berhasil melewati tahap krisis tersebut.

Proses di minggu ke empat adalah penjinakkan.
Kosongkan pakan dari makanan dan minuman ketika mulai dijemur di pagi hari (antara jam 7 sampai jam 8), basahkan seluruh badan burung agar dingin. Jika dingin burung akan merasa lapar, setelah dijemur , kita masukkan makanan nya sendiri, tujuannya agar burung mau tidak mau akan mendekat dan tidak loncat loncat karena mereka butuh kita untuk makan. Lakukan cara ini setiap kali waktu mereka makan.

Selama proses minggu 1 sampai ke 4, Sinar matahari sangatlah penting untuk membunuh kuman-kuman bawaan burung, kandang atau angin virus dari sekitar rumah kita. Apalagi jika ditambahkan pensteril kandang, mandi di keramba bersih dengan dicampurkan shampo burung pembasmi kutu, minuman diberi obat anti-cacing dan vitamin.

Lewat satu bulan dan kondisi feces stabil, maka tahap selanjutnya adalah pen-stabilan kondisi. Saya selalu hanya memberikan jangkrik 2 ekor di pagi hari dan 2 ekor di sore hari. Diharapkan burung bisa mengutamakan makan voer kering yang baik. Pemberian kroto tetap diberikan 1 x sendok teh 3x seminggu.

Demikian sekilas pengalaman saya memelihara burung anak / muda tangkapan hutan. Semoga memberikan pencerahan dan juga mempermudah pengambilan keputusan ketika membeli burung. Karena burung bukan untuk latihan dan kemudian akhirnya mati. jika kita belum punya waktu dan ketelatenan seperti cara cara diatas maka lebih baik disesuaikan budget untuk membeli burung jadi yang sudah makan voer total. Dan juga bisa memberikan gambaran mengapa burung burung mapan bisa sangat mahal.


Jika Murai batu medan terlalu mahal, anda bisa melirik , MB daerah lain yang mapan atau burung burung kicau lain yang biasa dikonteskan seperti : Kenari, Lovebird, Kacer, Cucak hijau, cendet, branjangan, Pleci, dll.

Terimakasih atas meneruskan membaca sampai akhir kalimat.

*bds









1 comment:

  1. Extra food pengganti jangkrik dan ulat hidup. Praktis, lebih higienis, telah teruji kandungan nutrisinya dan terbukti disukai murai batu

    Klik link dibawah ini untuk detailnya
    Extra food pengganti jangkrik dan ulat hidup

    ReplyDelete